top of page
  • wakbulu279

Indonesia bertaruh pada larangan ekspor mineral kritis saat tenggat waktu semakin dekat

Presiden Indonesia Joko Widodo bertaruh besar bahwa penghentian ekspor mineral mentah negara kaya sumber daya yang dijadwalkan bulan depan akan menarik investasi, membawa lebih banyak pekerjaan dan pembangunan ekonomi.



Ini adalah pertaruhan yang bisa dibilang dia menangkan sebelumnya, menyusul larangan pengiriman bijih nikel yang belum diproses pada tahun 2020. Indonesia menyumbang hampir setengah dari produksi nikel dunia, dan perubahan kebijakan berhasil menarik investor China dan lainnya yang haus akan input utama dalam baterai kendaraan listrik dan baja tahan karat.


Tetapi keberhasilan larangan nikel bergantung pada pengaruh Indonesia di pasar global, sebuah keuntungan yang menurut para analis kurang ketika menyangkut bauksit, timah dan tembaga, yang rencananya akan dihentikan ekspornya, mulai bulan depan.


Beberapa orang meragukan tenggat waktu itu akan terpenuhi, mengingat sejarah kegagalan kebijakan sumber daya pemerintah. Dan rencana tersebut dapat menjadi bumerang jika Jakarta tidak dapat memikat investasi untuk membangun cukup banyak smelter buatan sendiri yang diperlukan untuk mengekstraksi logam dasar dari bijih dan meningkatkan rantai nilai mineral.


Jokowi, demikian Widodo dikenal secara lokal, tetap tidak gentar. Dia meminta penggantinya untuk membawa obor larangan ekspor setelah dia menyelesaikan masa jabatan kedua dan terakhirnya tahun depan, bahkan jika itu menimbulkan reaksi negatif.


"Saya tanyakan ini kepada pemimpin berikutnya: Jangan takut dengan negara lain. Pemimpin berikutnya harus tanpa rasa takut mengejar industrialisasi ... komoditas mentah, apa pun risikonya," kata Jokowi kepada para pendukungnya di Jakarta bulan ini menjelang pemilihan presiden Februari. pemilihan.


"Kalau kami digugat [karena larangan], maka cari pengacara terbaik untuk memenangkan gugatan hukum," tambahnya. "Kalau pemimpinnya meringkuk ... jangan bermimpi negara ini akan muncul sebagai negara maju."


Tahun lalu, Uni Eropa memenangkan tantangan hukum di Organisasi Perdagangan Dunia terhadap larangan nikel. Indonesia menarik.



Kepulauan ini memiliki beberapa deposit mineral terkaya di dunia. Tapi selama beberapa dekade itu berfokus pada menggali dan mengirimnya ke negara lain untuk diproses.


Larangan ekspor Indonesia ditujukan untuk memikat investasi di sektor hilir, menciptakan lapangan kerja dan memacu peningkatan pengapalan produk yang lebih bernilai. Negara ini berharap untuk menghilangkan "kutukan sumber daya", sebuah fenomena di mana sumber daya alam yang melimpah justru menghambat pembangunan ekonomi suatu negara.


Jakarta juga telah mempertimbangakan larangan untuk meng ekspor pada sekitar 30 komoditas, yang termasuk adalah batu bara, emas, perak, dan minyak mentah, gas alam, dan minyak kelapa sawit, dengan target investasi hilir sekitar $545 miliar pada tahun 2040.


Tahun lalu, ekspor produk nikel Indonesia melonjak menjadi $33 miliar, dengan pengiriman yang didominasi oleh produk setengah jadi termasuk feronikel yang digunakan dalam baja tahan karat melonjak lebih dari empat kali lipat dari $8 miliar pada tahun 2019, ketika ekspor sebagian besar berupa bijih mentah.


Indonesia menyumbang hampir setengah dari produksi bijih nikel dunia dan memiliki seperlima dari cadangan nikel dunia. Ketergantungan China yang besar pada nikel Indonesia untuk industri baja tahan karat dan baterai EV-nya telah menarik investasi miliaran dolar ke daerah penghasil nikel di pulau Sulawesi dan Halmahera.


Jokowi telah berbicara dengan pembuat mobil listrik Tesla tentang investasi di sektor nikel negara itu, sementara pembuat baja Korea Selatan POSCO Holdings, BASF Jerman, dan Ford Motor semuanya telah berkomitmen untuk investasi mereka sendiri.


Tetapi pemerintahan Indonesia kelihatannya sudah membatalkan beberapa rencananya sebelum peputaran terbaru larangan ekspor yang juga di tetapkan pada tanggal 10 Juni.


Pihak berwenang juga telah memperpanjang izin meng exspor untuk konsentrat tembaga yang sudah di poroduksi oleh frepot indonesia dan Nusa Tenggara hingga mei 2024, ketika pabrik pembanguna terbaru mereka yang di harapkan online, yang menyoroti kekhawatiran negara tidak juga memiliki papbrik pengolahan yang sangat di perlukan.


Keputusan itu mungkin juga dipicu oleh kekhawatiran yang merupakan tentang penurunan dan pendaparan ekspor, yang di karnakan harga komoditas telah turun dari puncaknya yang sangat membantu ekonomi terbesar di asia Tenggara itulah yang membekukan rekor surplus di perdagangan tahun lalu.


Analis juga telah memperingatkan dengan tegas larangan yang telah di rencanakan di indonesia tidak akan menyampur pasaran global, atau bisa menarik investasi nikel atau yang lainnya.




Analis memperingatkan larangan yang direncanakan di Indonesia tidak akan mempengaruhi pasar global, atau menarik investasi seperti nikel.


"Ini adalah perbedaan mencolok dari apa yang diharapkan di sektor bauksit dan tembaga," kata Sabrin Chowdhury, kepala komoditas di BMI, unit riset Fitch Group, kepada Nikkei Asia. "Dunia tidak bergantung pada Indonesia untuk bauksit atau tembaga."


Dan larangan tersebut dapat memicu kelebihan jangka pendek di pasar domestik, mengingat terbatasnya kapasitas peleburan tembaga dan pengolahan timah di Indonesia, Lucy Tang, analis logam di Global Commodity Insights, mengatakan kepada Nikkei Asia, yang juga menambahkan, ''Biasanya juga sangat membutuhkan sangat banyak waktu dan investasi yang besar untuk agar bisa mendirikan pabrik penyulingan alumina, peleburan tembaga juga pengolahan.


Tetapi, ada tanda awal bahwa rencana larangan ekspor bauksit, yang telah menjadi sumber utama alumunium, yang dapat berdampak. Juga sudah di gunakan secara luas di dalam konstruksi pesawat, dan bahan bangunan, dan juga bahan konsumen yang tahan lama, permintaan permintaan aluminium yang juga di perkirakan akan melonjak aplikasinya dalam sel surya, turbin angin, dan kendaraan listrik, di antara teknologi yang ramah lingkungan lainnya.


Nanshan china juga di laporkan bahwa mereka berencana memperluas pabrik alumina yang barunya yang berada di pulau Bintan, indonesia, agar bisa menciptakan komleks bangunan peleburan alumuium yang seharaga 6 miluar pada tahun 2028 yang akan datang. Perusahaan tidak menanggapi permintaan komentar dari Nikkei Asia.


Perusahaan patungan antara Grup Hongqiao China dan penambang Indonesia Cita Mineral Investindo menyelesaikan perluasan kilang alumina di pulau Kalimantan tahun lalu.


“Pabrik peleburan aluminium utama China ingin mentransfer beberapa kapasitas ke luar negeri, terutama ke Indonesia,” tulis Tang dalam catatan penelitian bulan Maret.


Tetapi investor dari tempat lain belum menanggapi dengan baik, yang mengkhawatirkan penambang bauksit Indonesia berjuang untuk membiayai pembangunan smelter mereka sendiri. Berita Terbaru Hari Ini


"Hanya China yang tertarik. Tidak ada yang lain," kata Ronald Sulistyanto, penjabat ketua Asosiasi Bauksit dan Bijih Besi Indonesia, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, sebuah stasiun TV.



Timah, yang banyak digunakan dalam konektor listrik dan layar sentuh, juga semakin penting untuk transisi energi hijau, termasuk potensi penggunaannya dalam baterai lithiumion. Hanya 5% timah yang ditambang di Indonesia, pengekspor logam rafinasi terbesar dunia, diproses lebih lanjut di dalam negeri.


"Dalam kasus timah, pembatasan dari Indonesia, bersamaan dengan pelarangan penambangan di wilayah Wa Myanmar, kemungkinan akan menyebabkan lonjakan harga timah dunia," kata Chowdhury.


"Dengan demikian kami lebih positif terhadap investasi asing ke sektor timah ... tapi yang menyoroti perlambatan ekonomi global dan juga peraturan kredit yang sangat ketat di seluruh dunia yang bisa mengakibatkan lambatnya kesuksesan.


Indonesia juga tidak berdiri sendiri di antara negara - negara yang kaya sumber daya lam juga yang mencari pengembalian aset alam yang sangat besar. Tetapi itu juga sudah menjadi salah satu pelopor yang memperlakukan larangan ekspor mineral. Dan kisah sukses nikelnya adalah ciri kahas keberhasialan yang meningkatkan rantai nilai yang melewati kebijakan yang sangat tegas.

7 views0 comments
bottom of page